Types of Uterus and Placenta
Ria Andriani
riaandriani.bio15@fkip.unsyiah.ac.id
Abstrak
Uterus adalah tempat pertumbuhan dan perkembangan embrio. Uterus berfungsi
untuk menerima ovum yang telah tejadi fertilisasi. Plasenta adalah jaringan
tempat melekat embrio ke uterus atau perlekatan antara fetal dengan jaringan
induk. Uterus terdiri atas 4 tipe yaitu, dupleks pada rodentia, bipartitus pada
carnivora, bikornis pada ruminatia dan simpleks pada mamalia termasuk manusia. Praktikum yang berjudul “Tipe-tipe
Uterus dan Plasenta” telah dilakukan di Laboratorium Pendidikan Biologi, FKIP
Universitas Syiah Kuala pada tanggal 25 Oktober 201. Praktikum
ini bertujuan untuk mengetahui tipe-tipe uterus dan plasenta, juga untuk
mengetahui hewan apa saja yang memiliki tipe-tipe tersebut. Metode yang dilakukan
dalam praktikum ini adalah eksperimen jenis kuantitatif. Dari hasil praktikum
yang telah dilakukan pada kelinci dan tikus bertipe uterus dupleks, pada sapi
dan kambing bertipe uterus bikornis, sedangkan pada manusia bertipe uterus
simpleks.
Kata kunci: Uterus,
plasenta, dan tipe-tipe uterus.
Abstract
The uterus is where the growth and development of the embryo. Uterus function to receive the ovum fertilization occurs. The placenta is attached to the network where the embryo into the uterus or fetal attachment between the home network. Practical entitled “Types of Uterus and Placenta” has been carried out in the Laboratory of Biology, University of Syiah Kuala FKIP on 25 October 2017. Practicum aims to know the types of the uterus and placenta, also to determine any animals that have these types. The method used in this lab is a type of quantitative experiments. From the results of lab work that has been done in rabbits and rats uterus duplex-type, the type of cow and goat bikornis uterus, whereas in mammals the uterus simplex type.
Keyword: Uterus, placenta, and types of uterus.
Pendahuluan
Panjang
uterus dipengaruhi oleh hormon progestron
dan hormon androgen yang digunakan
untuk sekresi albume. Hormon reproduksi yang meliputi hormon progesteron dan hormon androgen diproduksi karena pengaruh
vitamin E dan mineral dalam pakan yang diberikan. Hormon masuk ke dalam aliran
darah kemudian dibawa ke jaringan tubuh untuk membantu dan mengatur pertumbuhan
magnum (Horhoruw, 2012, p.78)
Tali
pusat merupakan saluran kehi- dupan bagi janin selama di dalam kandung- an.
Semasa dalam rahim, tali pusat inilah yang menyalurkan oksigen dan makanan dari
pla- senta ke janin yang berada di dalamnya. Bila janin dilahirkan, ia tidak
lagi membutuhkan oksigen dari ibunya, karena bayi mungil ini sudah dapat bernapas
sendiri melalui hidung- nya (Hastuti, 2014, p.194).
Melakukan
perawatan tali pusat dengan menggunakan alkohol 70% dan hasilnya tali pusat
cepat kering, cepat lepas dan tidak menimbulkan bau, dan tali pusat lepas
memerlukan waktu 5-8 hari. Sebagian kecil menggunakan povidon iodine karena
perawatan ini mulai ditinggalkan, akan tetapi pengalaman lalu dengan hasil
proses penyembuhan cepat, pada pusat tidak mudah menimbulkan merah bercampur
nanah dan darah, biarpun pelepasan tali pusat memerlukan waktu agak lama
(Kasiati dkk, 2010. P.104).
Pada
lapisan endometrium uterus terdapat jaringan ikat kolagen. Kolagen adalah
struktur penunjang pada uterus sebagai indikasi kepesatan pertumbuhan kelenjar
yang akan berfungsi sebagai wadah bagi nutrisi dari embrio yang disebut dengan
susu uterus (Safrida, 2011, p.17).
Retensio
plasenta merupakan salah satu penyebab perdarahan pada ibu bersalin. Retensio
plasenta pada ibu bersalin dapat dipengaruhi oleh usia dan paritas ibu. Usia
yang dapat berisiko mengalami retensio plasenta adalah kurang dari 20 tahun dan
lebih dari 35 tahun. Sedangkan paritas yang dapat berisiko mengalami retensio
plasenta adalah grandemultigravida
(Khotijah dkk, 2014, p.27).
Metode
Waktu dan tempat
Praktikum
ini dilakukan di Laboratorium Pendidikan Biologi Universitas Syiah Kuala, Darussalam
Banda Aceh pada tanggal 25 Oktober 2017.
Target/Subjek/Populasi/Sampel
Target dalam
praktikum ini adalah untuk mengetahui tipe-tipe uterus dan plasenta. Sampelnya
adalah uterus sapi, uterus kambing, uterus kelinci dan uterus manusia.
Alat
yang digunakan pinset, jarum pentul, papan preparat. Bahan yang digunakan uterus
sapi, uterus kambing, uterus kelinci, dan uterus tikus.
Prosedur
Diamati
setiap bentuk dan bagian-bagian uterus. Ditentukan tipe uterus dari
masing-masing preparat. Digambarkan dan diberi keterangan. Diletakkan preparat
di atas papan preparat dengan jarum pentul. Diamati setiap bentuk dan bagian-bagian
dari tiap-tiap plasenta. Digambarkan setiap pengamatan.
Data
Instrumen dan Teknik Pengumpulan Data
Bahan yang digunakan pada praktikum ini dikumpulkan
oleh praktikan dan sebagiannya sudah disediakan di Laboratorium.
Teknik
Analisis Data
Teknik/Metode yang dilakukan
dalam praktikum ini adalah eksperimen jenis kuantitatif. Data yang diperoleh dari hasil
praktikum dan dianalisis dengan secara deskriptif.
Hasil dan Pembahasan
Uterus adalah tempat pertumbuhan dan perkembangan
embrio. Uterus berfungsi untuk menerima ovum yang telah tejadi fertilisasi. Plasenta
adalah jaringan tempat melekat embrio ke uterus atau perlekatan antara fetal
dengan jaringan induk. Plasenta yang
sempurna terdiri dari chorionicplate, basal plate, vili, dan tali pusat.
Berdasarkan bentuknya uterus memiliki 4 tipe yaitu dupleks, bipartitus,
bikornis dan simpleks.
Pada praktikum yang telah dilakukan diteliti tiga tipe
uterus yaitu, uterus dupleks berbentuk seperti percabangan yang terpisah, tipe ini
terdapat pada rodentia.. pada praktikum ini kami mengamati uterus pada tikus
dan kelinci. Pada uterus kelinci
dan tikus bertipe dupleks, terdiri dari ostium tuba, oviduk, uterus, dan lubang
vagina. Dapat dilihat pada gambar 1 di bawah ini.
Gambar 1.1 Uterus
kelinci (Tipe Dupleks)
Sumber:
Pribadi
Gambar 1.2 Uterus tikus (Tipe Dupleks)
Sumber:
Pribadi
Gambar 1.3 Tipe Uterus Dupleks
Sumber: Google
Bikornis yaitu uterus berbentuk percabangan yang
dihubungkan oleh satu saluran vagina, tipe ini ditemui pada ruminantia. Uterus pada sapi dan kambing bertipe
bikornis, terdiri dari ostium bikornis, oviduk, uterus, dan lubang vagina.
Dapat dilihat pada gambar 2 dibawah ini.
Gambar 2.1 Uterus sapi (Tipe
Bikornis)
Sumber:
Pribadi
Gambar 2.2 Uterus
kambing (Tipe
Bikornis)
Sumber:
Pribadi
Gambar 2.3 Tipe Uterus Bikornis
Sumber: Google
Simpleks
yaitu uterus berbentuk satu rongga besar tanpa percabangan, ditemukan pada
mamalia termasuk manusia. Uterus
pada mamalia bertipe simpleks, terdiri dari ostium tuba, oviduk, uterus, dan
vagina. Dapat dilihat pada gambar 3 dibawah ini
.
Gambar 3. Tipe Uterus Simpleks
Bipartitus yaitu uterus berbentuk percabangan yang
berlekatan pada tempat yang berhubungan dengan vagina, tipe ini ditemukan pada
carnivora.
Simpulan dan saran
Simpulan
Dari hasil
praktikum yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa uterus adalah tempat pertumbuhan
dan perkembangan embrio. Uterus berfungsi untuk menerima ovum yang telah tejadi
fertilisasi. Uterus terdapat empat tipe yaitu, dupleks, bipartitus, bikornis
dan simpleks. Pada kelinci dan tikus mempunyai tipe uterus dupleks, pada
kambing dan sapi bertipe uterus bikornis, dan pada mamalia bertipe uterus
simpleks. Setiap uterus memiliki perbedaan fungsi.
Saran
Diharapkan
dengan praktikum ini mahasiswa mengetahui tipe-tipe uterus dan
bagian-bagiannya. Dan juga mampu membedakan keempat tipe uterus.
Daftar Pustaka
Hastuti, Puji. (2014). Pengetahuan
Ibu Tentang Perawatan Tali Pusat Berhubungan dengan Waktu Lepas Tali Pusat. Jurnal Kebidanan dan Keperawatan, 10:2,
193-198.
Horhoruw, W. M. (2012). Ukuran
Saluran Reproduksi Ayam Petelur Fase Pullet Yang Diberi Pakan Dengan Campuran
Rumput Laut (Gracilaria edulis). Jurnal Agriminal, 2:2, 75-80.
Kasiati., Mustayah., & Ririn A.
(2010). Perbedaan Penyembuhan Pusat Pada Bayi Baru Lahir Antara Yang Dirawat
Alkohol 70% Dan Tanpa Alkohol Di Wilayah Kerja Puskesmas Purwosari Kabupaten
Pasuruan. Jurnal Keperawatam, 1:2,
103-109.
Khotijah., Anasari, T. Khosidah, A.
(2014). Hubungan Usia Dan Paritas Dengan Kejadian Retensio Plasenta Pada Ibu
Bersalin. Jurnal Ilmiah Kebidanan, 5:1,
27-32.
Safrida, (2011). Penurunan Kadar
Matriks Ekstraseluler Uterus Tikus Dengan Bertambahnya Umur. Jurnal Ilmiah Pendidikan Biologi, 3:2,
16-20.
Komentar
Posting Komentar