Langsung ke konten utama

Laporan Praktikum Determinasi Tumbuhan/ Identifikasi

Identifikasi / Determinasi Tumbuhan

Identicifacation / Plants Determination
Ria Andriani

riaandriani.bio15@fkip.unsyiah.ac.id

Abstrak
Identifikasi adalah menentukan perasamaan dan perbedaan antara dua unsur (tumbuhan) yaitu apakah dua unsur itu sama atau tidak. Menurut Davis dan Heywood (1973) “ Kunci merupakan daya penganalisis yang berisi ciri-ciri khas tumbuhan yang dicakupnya, dimana ciri tadi disusun sedemikian rupa sehingga selangkah demi selangkah pemakai kunci dipaksa memilih satu diantara dua atau lebih ciri yang bertentangan, dan begitu seterusnya sehingga akhirnya diperoleh suatu jawaban berupa identitas tumbuhan yang diinginkan”. Praktikum yang berjudul “Identifikasi / Determinasi Tumbuhan” dilaksanakan pada tanggal “17 Maret 2017” di Laboratorium Pendidikan Biologi FKIP Universitas Syiah Kuala bertujuan untuk dapat mengidentifikasi suatu tumbuhan. Cara mengidentifikasi tumbuhan pertema dilihat dari morfologi tumbuhan tersebut.
Kata kunci: Identifikasi, Ciri, Kunci Determinasi.

Abstract
Identification is determining equation and the difference between the two elements (plants) that if two elements are the same or not. According to Davis and Heywood (1973) "The key is a power analyzer that contain characteristics of plants that it covers, where the characteristic was structured so that step by step user key is forced to choose one of two or more traits to the contrary, and so on so that eventually obtained an answer, the identity of the desired plant ". Practicum entitled "Identification / Determination Plants" held on "March 17, 2017" at the Laboratory of Biology Education FKIP Syiah Kuala University aims to be able to identify a plant. How to identify plants pertema seen from the plant morphology.
Keywords: Identification, Characteristic, Determination Key.



























Pendahuluan
Identifikasi merupakan kegiatan dalam taksonomi tumbuhan. Walaupun identifikasi merupakan proses yang terpisah, namun dalam praktiknya mencakup dua kegiatan yang meliputi klasifikasi dan tata nama. (Hasanuddin, 2006 p. 93).
Dalam mengidentifikasi suatu tumbuhan diperlukan suatu keahlian khusus, teliti, dan tanggap. Inti dari identifikasi merupakan penamaan suatu tumbuhan yang meliputi tumbuhan berbiji maupun tumbuhan tak berbiji.  (Tom, 2009,   p, 238).
Suatu identifikasi akan menghasilkan tatanama suatu spesies baik itu tumbuhan ataupun hewan. Dalam dunia identifikasi makan diperlukan suatu pengetahuan baik itu pengetahuan langsung maupun tidak. Pengetahuan secara langsung didapat dari para ahli dan pengetahuan secara tidak langsung didapat melalui kunci determinasi. (Freud, 2008, p: 7).
Langkah-langkah yang harus ditempuh untuk mengadakan klasifikasi adalah pencandraan sifat-sifat pengelompokkan berdasarkan ciri-ciri dan pemberian nama dijadikan data utama. (Widiyadi, 2009, p: 13).
Sifat secara umum diidentifikasikan sebagai pertanda atau yang mengacu pada bentuk, susunan, tingkah laku,yang digunakan untuk membandingkan, menginterpressetasikan atau memisah antara organisme uang satu dengan yang lainnya, sifat sering dibedakan dengan ciri. (Diazb, 2009, p: 38).

Metode/Cara Kerja
Waktu dan Tempat
Pratikum dilaksanakan di Laboratorium Pendidikan Biologi FKIP Universitas Syiah Kuala (Unsyiah) Darussalam Banda Aceh pada tanggal 17 Maret 2017.

Target/Subjek/1Populasi/Sampel
Bahan yang digunakan pada praktikum ini adalah rumput teki (Cyperus rotundus) dan Rumput Kenop (Kyllinga monocepala), Alat yang digunakan yaitu alat tulis menulis.

Prosedur
Praktikum ini dilakukan dengan beberapa tahap. Pertama diperhatikan bagian-bagian pada semua preparat yang tersedia, lalu ditentukan tumbuhan tersebut tergolong herba atau kayu. Ketiga diamati bagian-bagian bunganya. Keempat dihitung jumlah daun kelopak dan mahkota pada bunga tersebut. Kelima diamati apakah daun mahkota atau kelopak bersatu, atau terpisah. Keenam dihitung jumlah benang sari, diamati perlekatannya, dicatat apakah ada tangkai sari atau kepala sari terpisah atau bersatu. Ketujuh dihitung jumlah putik, tangkai putik, dan kepala putik. Selanjutnya diamati penampang melintang bakal buah. Dihitung jumlah ruangan, jumlah bakal biji, dan tipe plasenta. Lalu diperiksa tipe, kedudukan dan pertulangan daun. Dan terakhir di amati distribusinya.

Hasil dan Pembahasan
Dari hasil pengamatan yang telah dilakukan, dapat kita ketahui bahwa kegiatan determinasi atau identifikasi sebuah tumbuhan,. Identifikasi merupakan kegiatan dasar taksonomi tumbuhan. Walaupun identifikasi merupakan proses yang terpisah namun dalam praktiknya mencakup dua kegiatan yaitu klasifikasi dan tata nama. Secara ringkas, identifikasi adalah menentukan persamaan dan perbedaan antara dua unsur yaitu sama atau tidak.
Untuk mengidentifikasi tumbuhan maka praktikan menggunakan kunci determinasi yang terdapat pada buku Flora. Model kunci determinasi pada buku Flora adalah kunci Parallel.
Pada praktikum kali ini dilakukan identifikasi pada suatu spesies tumbuhan, yaitu spesies tumbuhan yang belum diketahui nama latinnya dan dipilih secara acak. Dengan menggunakan kunci determinasi dalam buku Flora, kita dapat mengetahui nama spesies dan family dari tumbuhan yang kami identifikasi. Awalnya diperhatikan terlebih dahulu bagian-bagian dari tumbuhan yang ingin diidentifikasi lalu dicocokkan pada kunci determinasi sampai diketahui familinya.
Pada praktikum ini kami mengidentifikasi suatu tumbuhan herba yang merupakan family Cyperaceae. Nama spesies tumbuhan tersebut adalah Kyllinga monocepala atau nama daerahnya adalah Rumput kenop dan nama spesies tumbuhan Cyperus rotundus atau nama daerahnya adalah Rumput teki. Untuk dapat menggunakan kunci determinasi dengan benar kita terlebih dahulu harus mengetahui morfologi dari suatu tumbuhan, karena jika salah maka nama yang kita peroleh pun akan berbeda dari yang sebenarnya.

Pada Kyllinga monocepala tergolong dalam tumbuhan Habitus Rumpul semu, tahunan, tinggi + 35 cm. Batang Bulat, rnenjalar di bawah permukaan tanah membentuk stolon, bersisik coklat, putih. Daun Tunggal, reset akar, bentuk pita, ujung runcing, pangkal rata, panjang 10-20 cm, lebar 2-5 mm, pertulangan sejajar, licin, hijau. Bunga Majemuk, bentuk bongkol palsu, diameter 3-5 mm, di ketiak daun, tangkai segitiga, panjang 5-20 cm, hijau, kelopak berupa seludang bunga, 4 helai, bentuk pita, panjang 3-10 cm, hijau, perhiasan bunga tidak lengkap, warna putih. Buah Elips, kecil, warna putih. Biji Bulat, kecil, keras, wama putih. Akar Serabut, sewaktu muda putih setelah tua coklat kehitaman. Dapat dilihat pada gambar dibawah ini.
Sumber: Google
Kingdom          : Plantae
Divisi               : Spermatophyta
Kelas                : monocotyledonae
Ordo                 : cyperales
Famili               : cyperaceae
Genus                  : kyllinga
Spesies              : Kyllinga monocephala Rottb.
Pada Cyperus rotundus tergolong dalam tumbuhan dengan bunga sejati, sedikitnya dengan benang sari dan putik. Tumbuhan ini tidak memiliki alat pembelit, tumbuhan ini dapat juga memanjat atau membelit (dengan batang, poros daun atau tangkain daun). Daun tidak berbentuk jarum atau tidak terdapat dalam berkas tersebut. Tergolong dalam bangsa rumput atau yang menyerupainya, daun mempunyai pertulangan daun sejajar, tidak berduri, bunga-bunga merupakan bulir dan pada batang berbetuk persegi Dapat dilihat pada gambar dibawah ini.

Sumber: Google
Kingdom              : Plantae
Divisi                      : Magnoliophyta
Kelas                     : Liliopsida
Ordo                      : Cyperales
Famili                    : Cyperaceae
Genus                   : Cyperus
Spesies                 Cyperus rotundus L



























Kunci Determinasi Tumbuhan

1.       a. Tumbuhan-tumbuhan tidak dengan bunga sejati, artinya tidak ada benang sari atau putik dan perhiasan bunga. Tumbuh-tumbuhan berspora.
(Golongan 1)………………………………………………………………...17
b. Tumbuh -tumbuhan dengan bunga sejati, sedikit-sedikinya benang dengan benang sari dan (atau) putik. Tumbuh-tumbuhan berbunga………………….2
2.       a. Terdapat alat pembelit. Tumbuh-tumbuhan kebanyakan memanjat.
      (Golongan 2)………………………………………………………………....27
b. Tidak ada alat pembelit. Tumbuh-tumbuhan dapat juga memanjat atau membelit (dengan batang, poros daun atau tangkai daun)…………….……..…..3
3.       a. Daun berbunga jarum dan terdapat dalam berkas terdiri dari 2-3 helai pangkal  daun tiap berkas daun diliputi oleh beberapa sisik tipis bangun  buluh…………………………………………………………….….13. Pinaceae
b. Daun tidak berbentuk jarum ataupun tidak terdapat dalam berkas tersebut  
diatas………..………….………………………………………………….………4
4.       a. Bangsa rumput atau meyerupainya. Daun mempunyai tulang daun sejajar atau
melengkung, tak berduri, dengan pangkal berpelopah. Bunga-bunga merupakan
bulir, terdapat di ketiak sekam (sisik tipis)………………………………….........5
b. Tumbuh-tumbuhan tidak menyerupai bangsa rumput, daun, dan (atau) bunga
berlainan dengan yang diterangkan di atas.
5.  a. Batang bulat atau kadang-kadang sedikit pipih. Ibu tangkai karangan bunga kebanyakan berbuku. Lidah atau karangan rambut pada batas antara pelepah dengan helaian daun kerap kali kelihatan jelas. Ujung sekam kadang-kadang berjarum. Sekam tidak pernah tersusun spiral.............................................19.Gramineae
b. batang kerap kali bersegitiga, kadang-kadang bersegi dua atau lebih, kadang-kadang bulat, kerap kali mempunyai banyak saluran udara. Ibu tangkai bunga tidak berbuku. Tidak terdapat lidah sekam tak pernah berjarum.............20. Cyperaceae
1b   :  Anak bulir tidak berdiri sendiri……………………………………………..2
2b   :  Anak bulir terkumpul menjadi keseluruhan berbentuk paying……………..3
3a   : Sekam berhadapan. Batang pada ujung suatu umbi yang pada suatu pelukaan berbau harum……………………………………………………..3. Cyperus




















Simpulan
Identifikasi merupakan kegiatan dasar taksonomi tumbuhan. Walaupun identifikasi merupakan proses yang terpisah namun dalam praktiknya mencakup dua kegiatan yaitu klasifikasi dan tata nama. Secara ringkas, identifikasi adalah menentukan persamaan dan perbedaan antara dua unsur yaitu sama atau tidak.

Saran
Pada saat melakukan praktikum sebaiknya semua praktikan lebih aktif dan bahan yang akan dipraktikumkan lebih baik diperiksa terlebih dahulu apakah ada yang layak atau tidak.
Daftar Pustaka
Aries, Tom. 2009. How to Classification and Identificateof Magnolipsida. Botany Journals Australia. 8: 235-244.
Diazb, N. 2009. Phylogenic of Characteristic a Biogast Plant Microba. Journal of Biotecnology, Vol 2(2): 33-38
Hasanuddin. 2006. Taksonomi Tumbuhan Tinggi. Banda Aceh: Unsyiah Press.
Sam, Freud. 2008. Identificate Keys. London: Wisley
Widiyadi, E. 2009. Konservasi Mangrove sebagai Pendukung   Sumber Hayati. Jurnal Litbang Pertanian, Vol   1 (23): 12-23.




























































Komentar

Postingan populer dari blog ini

Laporan Praktikum Herbarium

Herbarium Herbarium Ria Andriani riaandriani .bio15@fkip.unsyiah.ac.id Abstrak Herbarium merupakan suatu spesimen dari bahan tumbuhan yang telah dimatikan dan diawetkan melalui metode tertentu. Herbarium biasanya dilengkapi dengan data-data mengenai tumbuhan yang diawetkan, baik data taksonomi, morfologi, ekologi, maupun geografinya. Selain itu dalam herbarium juga memuat waktu dan nama pengkoleksi. Praktikum tentang “ Herbarium “ ini telah dilakukan di Laboratorium Pendidikan Biologi FKIP Universitas Syiah Kuala pada tanggal 07 April 2017. Metode yang digunakan yaitu pengawetan secara kering.  Praktikum ini bertujuan untuk mengawetkan spesimen tumbuhan. Alat dan bahan yang digunakan yaitu sasak, kardus, karton bergelombang, kertas koran, dan tali pengikat press, b ahan yang digunakan yaitu alkohol dan preparat dari spesies tumbuhan Kunyit diherbariumkan menggunakan teknik herbarium kering. Kata kunci: Herbarium, Herbarium Kering, Herbarium Basah Abstract H...

Laporan Praktikum Angiospermae

Pengenalan Divisio Angiospermae The Introduction og Angyospermae Ria Andriani riaandriani .bio15@fkip.unsyiah.ac.id Abstrak Angiospermae adalah tumbuhan berbiji yang tertutup tertutup. Dikatakan tumbuhan berbiji tertutup, karena bijinya selalu diselubungi oleh suatu badan yang berasal dari daun-daun buah yang disebut dengan bakal buah. Anggota Subdivisi Angiospermae dibedakan berdasarkan jumlah daun lembaganya (cotyledon) menjadi dua kelas, yaitu monocotyledoneae dan dicotyledoneae. Praktikum tentang “ Pengenalan Divisio Angiospermae “ ini telah dilakukan di Laboratorium Pendidikan Biologi FKIP Universitas Syiah Kuala pada tanggal 31 Maret 2017. Metode yang digunakan yaitu dengan cara pengamatan secara langsung dengan mendeskripsikan ciri tampak dan mengidentifikasi.  Praktikum ini bertujuan untuk mengetahui sifat, ciri dan identifikasi dari divisi Magnoliophyta . Alat dan bahan yang digunakan yaitu alat tulis menulis, Kelapa (Cocos nucifera ), kembang sepatu ( H...