Langsung ke konten utama

Laporan Praktikum Angiospermae

Pengenalan Divisio Angiospermae
The Introduction og Angyospermae
Ria Andriani
riaandriani.bio15@fkip.unsyiah.ac.id

Abstrak
Angiospermae adalah tumbuhan berbiji yang tertutup tertutup. Dikatakan tumbuhan berbiji tertutup, karena bijinya selalu diselubungi oleh suatu badan yang berasal dari daun-daun buah yang disebut dengan bakal buah. Anggota Subdivisi Angiospermae dibedakan berdasarkan jumlah daun lembaganya (cotyledon) menjadi dua kelas, yaitu monocotyledoneae dan dicotyledoneae. Praktikum tentangPengenalan Divisio Angiospermaeini telah dilakukan di Laboratorium Pendidikan Biologi FKIP Universitas Syiah Kuala pada tanggal 31 Maret 2017. Metode yang digunakan yaitu dengan cara pengamatan secara langsung dengan mendeskripsikan ciri tampak dan mengidentifikasi.  Praktikum ini bertujuan untuk mengetahui sifat, ciri dan identifikasi dari divisi Magnoliophyta. Alat dan bahan yang digunakan yaitu alat tulis menulis, Kelapa (Cocos nucifera), kembang sepatu (Hibrida archery), padi (Oryza sativa), orok-orok (Clotaria steriata), dan Genjer (Limnocharis flava). Ditentukan sifat dan ciri tumbuhan tersebut diamati bagian-bagian dari akar, batang, daun, bunga dan biji dari tumbuhan tersebut.
Kata kunci: Identifikasi, Angiospermae, Biji Tertutup.
Abstract
Angiosperms are seed plants were shut closed. It said seed plants closed, because the seeds are always enveloped by a body which is derived from the leaves of a fruit called the ovary. Members subdivision Angiospermae institution distinguished by the number of leaves (cotyledon) into two classes, namely monocotyledoneae and Dicotyledoneae. Practicum on "Introduction Divisio Angiospermae" This has been done in the Laboratory of Biology Education FKIP Syiah Kuala University on March 31, 2017. The method used is by way of direct observation to describe and identify the traits appear. The lab aims to determine the nature, characteristics and the identification of the division Magnoliophyta. Tools and materials used are stationary, coconut (Cocos nucifera), hibiscus (Hybrid archery), rice (Oryza sativa), Crotalaria juncea (Clotaria steriata), and Genjer (Limnocharis flava). Determined the nature and characteristics of the plants was observed portions of the roots, stems, leaves, flowers and seeds of these plants.
Keywords: Identification, Angiospermae, Seed Closed.


Pendahuluan
Pada system klasifikasinya, tumbuhan biji tertutup diletakkan sejajar dengan tumbuhan biji terbuka. Tumbuhan biji tertutup terbagi atas dikotil dan monokotil. Penggunaan takson super ordo dan ordo memungkinkan menunjukkan adanya hubungan kekerabatan yang lebih luas. . (hasanuddin, 2006, p. 93).
Pada Monocotyledone, berbagai macam tipe yang membedakan kelas ini dengan Dicotyledone salah satunya berakar serabut. Banyak para ahli taksonomi membagikan kelas ini atas beberapa macam ordo yang meliputi diantaranya Zingerberaceae, Liliceae, Poaceae, Aracheae, dan Orchidaceae. (Ahn, 2009. P, 8).
Famili Moraceae termasuk ordo Orthicales. Family ini memiliki ciri Stipula besar dengan bunga bentuk bongkol, cawan piala dan selain itu biasanya tumbuhan ini memiliki getah. Ficus benjaminmerupakan salah satu dari spesiesnya (Mukhsin, 2006, p. 32).
Apocynaceae adalah kelompok tumbuhan Angiospermae. Sub divisi Angiospermae merupakan kelompok tumbuhan berbunga yang terdiri dari Beragam bentuk, ukuran dan warna bunganya (Yuliani, 2012, p, 96).
Bunga atau kembang adalah struktur reproduksi seksual pada tumbuhan berbunga (division magnoliophyta atau angiospermae “tumbuhan berbiji tertutup”). (Rofiq, 2013, p, 71).

Metodologi
Waktu dan Tempat
Praktikum ini dilaksanakan di Laboratorium Pendidikan Biologi FKIP Universitas Syiah Kuala (Unsyiah) Darussalam Banda Aceh pada tanggal 31 Maret 2017.
Alat dan Bahan
Alat yang digunakan yaitu alat tulis menulis. Bahan yang digunakan yaitu Kelapa (Cocos nucifera), kembang sepatu (Hibrida archery), padi (Oryza sativa), orok-orok (Clotaria steriata), dan Genjer (Limnocharis flava)
Prosedur
Praktikum ini dilakukan dengan beberapa tahap. Pertama diperhatikan sistem perakaran pada tumbuhan tersebut, tergolong serabut atau tunggang. Lalu diamati bagian batangnya yaitu sifat, bentuk, arah tumbuh dan percabangannya, lalu diamati bagian daunnya mulai dari macam daun, bentuk daun, letak daun, ujung daun, pertulangan daun dll. Lalu diamati perbungaannya, dan diamati macam buah, tektur buah serta diamati jumlah dan ukuran biji.

Hasil dan Pembahasan
Devisi magnoliophyta (Angiospermae) merupakan devisi yang terbesar dari organisme fotosintetik dikarenakan devisi magnoliophyta memiliki ribuan jenis . devisi magnoliophyta mempunyai ukuran tubuh yang sangat bervariasi sampai pada tumbuhan air, beberapa jenis devisi magnoliophyta merupakan tanamn pemanjat yang dapat mencapai ketinggian kanopi hutan tropis dan ada juga yang epipit
Berdasarkan asal katanya Angiospermae berasal dari kata angeion yang berarti botol dan sperma berarti biji. Kelompok anggota ini berkebalikan dari Gymnospermae, yaitu menghasilkan biji dengan keadaan terlindung oleh daun dan buah Angiospermae memiliki alat perkawinan yang berupa (Antophyta).
Ciri-ciri Angiospermae antara lain merupakan tumbuhan berbiji dengan bakal biji dilindungì oleh daun buah (karpel), memiliki xilem dan floem, bereproduksi secara generatif dan vegetatif, memiliki bunga, dan mengalami pembuahan ganda.
Salah satu kelas dari devisi magnoliophyta yaitu kelas magnoliopsida yang terbagi lagi menjadi 5 subkelas yang terdiri lagi dari 8 ordo , 4 ordo dari 8 ordo tersebut akan dibahas dalam praktikum ini diantaranya ordo magnoliales yang di wakili oleh familia magnoliaceae dan annonaceae , ordo laurales diwakili oleh familia lauraceae, ordo nymphales diwakili oleh nympaceae.
Tumbuhan dikotil merupakan tumbuhan berbiji belah / berkeping dua. Tumbuhan dikotil memiliki sepasang daun lembaga yang sudah terbentuk sejak dalam tahap biji. Tumbuhan biji berkeping tunggal (atau monokotil) merupakan salah satu dari dua kelompok besar tumbuhan berbunga yang secara klasik diajarkan, Ciri tumbuhan monokotil yang paling khas adalah bijinya tunggal karena hanya memiliki satu daun lembaga, berakar serabut, daun berseling, tumbuhan biji berkeping satu, tulang daun sejajar dan berbentuk pita.
Perparat pertama yang diihat adalah Kelapa (Cocos nucifera) Tanaman kelapa termasuk Aricaceae merupakan tanaman suku pinang–pinangan. Tanaman kelapa memiliki biji keping satu, berakar serabut dan tergolong  keluarga palem (palmea). Tanaman kelapa pada umumnya tidak memiliki cabang dan mempunyai daun yang licin. Batang kelapa tumbuh tegak keatas dan tidak bercabang. Tanaman kelapa yang baru bertunas mempunyai akar tunggang. Daun pada tanaman kelapa di mulai biji sudah berkecambah daan memiliki 4-6 helai daun mudah. Daun tersusun saling membalut satu sama lain dan berwarna hijau muda. Tanaman kelapa berbunga setelah berumur 3-4 tahun, dan tumbuh pada ketiak daun bagian luar yang diselubungi oleh seludang yang disebut mancung (saptha). Bertujuan untuk melindungi calon bunga dan buah pada pohon kelapa. Buah pada tanaman ini berwarna hijau atau kuning tergantung variatesnya dan jika berwarna kecoklatan bahwa menunjukkan buah tersebut sudah tua. Dapat dilihat pada gambar dibawah ini.  
Sumber : Google
Kingdom          : Plantae
Divisi               : Magnoliophyta
Kelas               : Liliopsida
Ordo                : Arecales
Famili              : Arecaceae
Genus              : Cocos
Spesies             : Cocos nucifera L.
Selanjutnya preparat yang dilihat adalah kembang sepatu (Hibrida archery) merupakan tanaman perdu, tahunan yang tumbuh dengan tegak dengan ketinggian mencapai 3 meter bahkan lebih. Batang pada bunga sepatu ini bulat, berkayu, keras dengan diameter 9 cm . batang ini memiliki warna mudah ungu dan batang tua memiliki warna putih kotor. Daun bunga sepatu tunggal, bagian tepi tidak merata, pangkal ujung runcing, pangkal tumpul dengan panjang mencapai 10 – 16 cm, lebar 5-11 cm memiliki warna hijau muda, dan hijau tua. Bunga pada tanaman ini tunggal, memiliki bentuk terompet, dan tumbuh pada ketiak daun. Selain itu, memiliki kelopak berbentuk seperti lonceng yang berwarna kekuningan. Bunga ini memiliki mahkota yang terdiri dari 15 – 20 daun mahkota yang berwarna merah mudah, dengan benang sari banyak serta memiliki  bentuk hampir menyerupai tabung.  Sedangkan bakal buah bunga sepatu ini memiliki ukuran kecil, bebentuk lonjong dengan diameter mencapai 4 mm berwarna putih jika masih muda dan cokelat jika tua.  Perakaran pada bunga sepatu ini tunggang dengan warna kecoklatan, kedalaman perakaran ini menembus tanah mencapai 45 – 60 cm bahkan lebih tergantung dengan pertumbuhan tanaman bunga sepatu. Dapat dilihat pada gambar dibawah ini.Sumber : Google


Kingdom          : Plantae
Divisi               : Magnoliophyta
Kelas               : Magnoliopsida
Ordo                : Malvales
Famili              : Malvaceae
Genus              : Hibicus
Spesies             : Hibicus archery L.     
Selanjutnya preparat yang dilihat adalah padi (Oryza sativa) merupakan tanaman berumur pendek. Biasanya tanaman ini tumbuh kurang dari satu tahun dan produksi satu kali. Setelah penanaman padi berbuah dan di panen, padi tidak dapat tumbuh seperti semula lagi. Padi memiliki batang yang beruas seperti tanaman tebu. Panjang batang tergantung jenis padi. Tanaman padi memiliki bentuk rumpun dengan anaknya. Biasaya , anakan akan tumbuh pada dasar batang indukan. Pembentukan anakan terjadi secara bersusun, yaitu anakan pertama, anakn kedua, anakan ketiga dan anakan selanjutnya. Tananamn padi termasuk jenis rerumputan memiliki daun yang hampir sama  dengan rumputan lain. Namun, ciri khas pada tanaman padi adalah bersisir dan memiliki daun telinga.. Tanaman padi memiliki bunga berwarna hijau dan kekuningan, jika telah matang atau sempurna bunga akan menjadi padi dan berwarna kuning pekat. pembungan padi terjadi karena peyerbukan pada padi jantan dan betina. Dapat dilihat pada gambar dibawah ini.
Sumber : Google
Kingdom          : Plantae
Divisi               : Magniliophyta
Kelas               : Lilliopsida
Genus              : Oryza Linn
Famili              : Poaceae
Species            : Oryza sativa L
Selanjutnya preparat yang dilihat adalah orok-orok (Clotaria steriata) merupakan tanaman perdu. Memiliki batang tegak, bulat, berkayu, percabangan simpodial, berwarna coklat. Daun majemuk, menyirip, lonjong, tepi rata, ujung runcing, pangkal meruncing, tangkai silindris, berwarna hijau, pertulangan menyirip, bunga ajemuk, bentuk karang, tumbuh di ketiak daun, tangkai silindris, buah masih muda hijau setelah tua coklat. biji berbentuk ginjal, pipih, coklat muda.berakar tunggang. Dapat dilihat pada gambar dibawah ini.
Sumber : Google

Kingdom          : Plantae
Divisi               : Magnoliophyta
Kelas               : Magnoliopsida
Ordo                : Fabales
Famili              : Fabaceae
Genus              : Crotalaria
Spesies             : Crotalaria striata
Selanjutnya preparat yang dilihat adalah Genjer (Limnocharis flava). Berdasarkan susunan tulang daun, tanaman genjer memiliki tulang daun yang melengkung yaitu daun yang susunan tulang daunnya melengkung. Bagian daun terlebar pada genjer terletak pada bagian tengah helaian daun. Ujung distal helai daun (apex) meruncing (acuminatus). Tunggal, roset akar, bertangkai persegi, lunak, helai daun lonjong, ujung meruncing pangkal tumpul, tepj rata, pertulangan sejajar, hijau. Berdasarkan sifat batang genjer termasuk pada batang basah (herba), karena batang ini biasanya mengandung air, tidak berkayu dan berwarna hijau.
Batang tanaman genjer berbentuk bundar (globosus).  Arah batang di atas tanah genjer memiliki batang yang tegak (erectus) dengan berarah tegak lurus ke atas. Apabila dilihat tanaman ini mempunyai akar serabut. Akar lembaga dari tanaman ini dalam perkembangan selanjutnya mati atau kemudian disusul oleh sejumlah akar yang kurang lebih sama besar dan semuanya keluar dari pangkal batang. Akar-akar ini karena bukan berasal dari calon akar yang asli yang dinamakan akar liar, bentuknya seperti serabut, oleh karena itu dinamakan akar serabut (radix adventicia). Dapat dilihat pada gambar dibawah ini.
Sumber : Google
Kingdom          : Plantae
Divisi               : Magnoliophyta
Ordo                : Alismatidae
Famili              : Limnocharitaceae
Genus              : Limnocharis
Spesies             : Limnocharis flava

Diagnosis karakter :
1.       Kelapa (Cocos nucifera)
Sistem perakaran : serabut
-          Batang
Sifat                 : pohon
Bentuk             : bulat
Permukaan       : kasar
Arah tumbuh    : tegak lurus
Percabangan     : monopodial
-          Daun
Macam daun     : tunggal
Bentuk daun     : pita
Tepi daun         : rata
Ujung daun      : runcing
Pertulangan      : sejajar
Warna daun      : hijau
Permukaan daun: licin
-          Bunga
Macam bunga   : majemuk
-          Buah
Macam buah     : sejati tunggal berdaging
Tekstur buah    : buah batu
-          Biji
Jumlah biji       : Satu
Ukuran biji       : besar

2.       Kembang sepatu (Hibrida archery)
Sistem perakaran : tunggang
-          Batang
Sifat                 : pohon
Bentuk             : bulat
Permukaan       : kasar
Arah tumbuh    : tegak lurus
Percabangan     : simpodial
-          Daun
Macam daun     : tunggal
Bentuk daun     : lonjong
Tepi daun         : bergerigi
Ujung daun      : runcing
Pertulangan      : menyirip
Warna daun      : hijau
Permukaan daun: licin
-          Bunga
Macam bunga   : tunggal
-          Biji
Jumlah biji       : banyak
Ukuran biji       : kecil

3.       Orok-orok (Clotalaria striata)
Sistem perakaran : tunggang
-          Batang
Sifat                 : pohon
Bentuk             : bulat
Permukaan       : kasar
Arah tumbuh    : tegak lurus
Percabangan     : simpodial
-          Daun
Macam daun     : majemuk
Bentuk daun     : bulat telur
Tepi daun         : rata
Ujung daun      : runcing
Pertulangan      : menjari
Warna daun      : hijau
Permukaan daun: kasap
-          Bunga
Macam bunga   : majemuk
-          Buah
Macam buah     : majemuk
-          Biji
Jumlah biji       : banyak
Ukuran biji       : kecil

4.       Padi (Oryza sativa)
Sistem perakaran : serabut
-          Batang
Sifat                 : herba
Bentuk             : bulat
Permukaan       : kasar
Arah tumbuh    : tegak lurus
Percabangan     : monopodial
-          Daun
Macam daun     : tunggal
Bentuk daun     : pita
Tepi daun         : rata
Ujung daun      : runcing
Pertulangan      : sejajar
Warna daun      : hijau
Permukaan daun: kasar
-          Bunga
Macam bunga   : majemuk
-          Buah
Macam buah     : sejati tunggal kering
Tekstur buah    : buah batu
-          Biji
Jumlah biji       : banyak
Ukuran biji       : kecil

Kesimpulan dan Saran
Simpulan
Gymnospermae, yaitu menghasilkan biji dengan keadaan terlindung oleh daun dan buah. Angiospermae memiliki alat perkawinan yang berupa (Antophyta). Ciri-ciri Angiospermae antara lain merupakan tumbuhan berbiji dengan bakal biji dilindungì oleh daun buah (karpel), memiliki xilem dan floem, bereproduksi secara generatif dan vegetatif, memiliki bunga, dan mengalami pembuahan ganda.

Saran
Diharapkan mahasiswa mengetahui cara mendeterminasi tumbuhan setelah mempelajari cara determinasi tersebut.
Daftar Pustaka
Hasanuddin. 2014. Botani Tumbuhan Tinggi. Banda Aceh: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Syiah Kuala.
Mukhsin, Yamin. 2006. Karakteristik Pohon Karet di Kawasan Hutan Sumatra Indonesia. Jurnal Ilmu Tumbuh-Tumbuhan. Vol. 4 (1): 30-33.
Rafiq, Muhammad. 2013. Perancangan Managemen Bnadwith Internet Menggunakan Metode Sugeng . Jurnal Teknologi dan Informasi. Vol. 2(1) : 1-93.
Raven, Ahn. 2009. The Diversity of Monocotyledone. Botani Journals. 8: 5-15.
Yuliani, Weni, dkk. 2013. Jenis-Jenis Serangga Pengunjung Bunga Nerium oleander Linn di Kecamatan Pauh, Padang. Jurnal Biologi Universitas Andalas. Vol. 2(2): 96-102.






































Komentar

Postingan populer dari blog ini

Laporan Praktikum Herbarium

Herbarium Herbarium Ria Andriani riaandriani .bio15@fkip.unsyiah.ac.id Abstrak Herbarium merupakan suatu spesimen dari bahan tumbuhan yang telah dimatikan dan diawetkan melalui metode tertentu. Herbarium biasanya dilengkapi dengan data-data mengenai tumbuhan yang diawetkan, baik data taksonomi, morfologi, ekologi, maupun geografinya. Selain itu dalam herbarium juga memuat waktu dan nama pengkoleksi. Praktikum tentang “ Herbarium “ ini telah dilakukan di Laboratorium Pendidikan Biologi FKIP Universitas Syiah Kuala pada tanggal 07 April 2017. Metode yang digunakan yaitu pengawetan secara kering.  Praktikum ini bertujuan untuk mengawetkan spesimen tumbuhan. Alat dan bahan yang digunakan yaitu sasak, kardus, karton bergelombang, kertas koran, dan tali pengikat press, b ahan yang digunakan yaitu alkohol dan preparat dari spesies tumbuhan Kunyit diherbariumkan menggunakan teknik herbarium kering. Kata kunci: Herbarium, Herbarium Kering, Herbarium Basah Abstract H...

Laporan Praktikum Determinasi Tumbuhan/ Identifikasi

Identifikasi / Determinasi Tumbuhan Identicifacation / Plants Determination Ria Andriani riaandriani .bio15@fkip.unsyiah.ac.id Abstrak Identifikasi adalah menentukan perasamaan dan perbedaan antara dua unsur (tumbuhan) yaitu apakah dua unsur itu sama atau tidak. Menurut Davis dan Heywood (1973) “ Kunci merupakan daya penganalisis yang berisi ciri-ciri khas tumbuhan yang dicakupnya, dimana ciri tadi disusun sedemikian rupa sehingga selangkah demi selangkah pemakai kunci dipaksa memilih satu diantara dua atau lebih ciri yang bertentangan, dan begitu seterusnya sehingga akhirnya diperoleh suatu jawaban berupa identitas tumbuhan yang diinginkan”. Praktikum yang berjudul “Identifikasi / Determinasi Tumbuhan” dilaksanakan pada tanggal “17 Maret 2017” di Laboratorium Pendidikan Biologi FKIP Universitas Syiah Kuala bertujuan untuk dapat mengidentifikasi suatu tumbuhan. Cara mengidentifikasi tumbuhan pertema dilihat dari morfologi tumbuhan tersebut. Kata kunci : Identifika...