Tipe-tipe Telur
Ovum
Types
Ria Andriani
riaandriani.bio15@fkip.unsyiah.ac.id
Abstrak
Telur
adalah zigot yang dihasilkan melalui fertilisasi sel telur dan berfungsi
memelihara dan menjaga embrio. Berdasarkan banyaknya vitelus, telur dikelompokkan
menjadi empat yaitu alechital, oligilechital, polilechital, dan megalechital.
Sedangkan berdasarkan penyebarannya vitelus dibedakan menjadi tiga yaitu
isolechital, telolechital, dan sentrolechital. Praktikum yang berjudul “Tipe-tipe Telur” telah
dilakukan di Laboratorium Pendidikan Biologi, FKIP Universitas Syiah Kuala pada
tanggal 18 Oktober 2017. Praktikum ini bertujuan untuk mengetahui tipe-tipe
telur. Metode yang dilakukan dalam praktikum ini yaitu mengamati secara langsung
tipe-tipe telur dan mengetahui bagian-bagian dari telur. Telur ayam buras
memiliki ukuran yang besar. Telur puyuh berukuran kecil dan terdapat
bercak-bercak hitam pada bagian cangkangnya. Telur keong telur yang paling
kecil dan memiliki warna merah muda. Memiliki perbedaan pada masing-masing telur
juga dipengaruhi oleh faktor hidupnya. Pada bagian dalam ketiga telur memiliki
yolk, khalaza dan blastomer.
Kata kunci: Tipe-tipe
telur, Vitellus, Blastomer.
Abstract
An egg is a zygote generated through the fertilization of an egg cell and serves to nourish and protect the embryo. Based on the number of vitelus, the eggs are grouped into four namely alechital, oligilechital, polilechital, and megalechital. While based on the spread of vitelus divided into three namely isolechital, telolechital, and sentrolechital. The Practicum entitled "Types of Eggs" was performed at the Biology Education Laboratory, FKIP of Syiah Kuala University on 18 October 2017. This practice aims to find out the types of eggs. The method used in this lab is to observe directly the types of eggs and to know the parts of the egg. Buras chicken eggs have a large size. The quail eggs are small and there are black patches on the shell. The egg eggs are the smallest and have a pink color. Having differences in each egg is also influenced by the life factor. Inside the three eggs have yolk, khalaza and blastomers.
Keyword: Ovum eggs, Vitellus, Blastomeres.
Pendahuluan
Secara
histologi terlihat bahwa jumlah oosit
primer semakin bertambah dan letaknya mendekati lumen ovarium. Di beberapa
bagian masih tampak oogonium. Sebagian oosit sekunder telah berkembang menjadi
ootid. Butir kuning telur (yolk egg) dan vakuola minyak menyebar mulai dari
inti sel mengarah ke tepi (Sjafei, 2008, p. 97).
Pada Amphibi protein yolk nampak sebagai keping-keping yolk yang
berbentuk oval dan tersebar merata. Keping-keping yolk pada Amphibi mengandung
2 substansi utama yaitu fostilin dan lipovitelin dan disamping lipid dan
glikogen (Campbell, 2008, p. 155).
Telur dengan intensitas warna kuning kemerahan dan kandungan
kolesterol yang rendah sangat diminati konsumen seiring dengan kesadaran akan
pentingnya pangan yang sehat. Kualitas telur yang baik juga dapat ditinjau dari
beberapa komponen kimiawinya (Saty, dkk, 2014, p. 57).
Kata vitellus pertama kali digunakan dalam arti “kuning telur
dalam telur” oleh Aulus Comelius Celcus seorang dokter Romawi dan penulis awal
abad pertama. Dalam kuning telur ternyata padat akan kandungan kolin, suatu zat
yang dapat membantu pertumbuhan. Kandungan protein dalam satu kuning telur
yaitu 126 mg (Sjarkawi, 2011, p. 41).
Taraf protein ransum pada saat periode pertumbuhannya berpengaruh
pada produksi telur saat awal produksi. Setelah dewasa tubuh tercapai (28-30
hari) pengaruh perlakuan taraf protein ransum selama periode pertumbuhan
menjadi tidak nyata (Suprijatna, 2006, p. 122).
Metode/Cara
Kerja
Waktu dan tempat
Praktikum ini dilakukan di
Laboratorium Pendidikan Biologi Universitas Syiah Kuala, Darussalam Banda Aceh
pada tanggal 18 Oktober 2017.
Target/Subjek/Populasi/Sampel
Pada praktikum ini subjek yang
digunakan adalah telur ayam buras, telur puyuh dan telur keong mas. Adapun
alat yang digunakan petridisk.
Target pada praktikum ini adalah untuk melihat
tipe-tipe telur.
Prosedur
Diambil
telur ayam buras dan telur puyuh diperhatikan bentuk telurnya dari luar
dan setelah itu dipecahkan telur. Diambil telur keong mas dan diperhatikan
bentuk luar dari telur tersebut. lalu semua telur tersebut diamati bentuknya dan diperhatikan jumlah
dan letak yolknya. Digambarkan dan diberi keterangan.
Data Instrumen dan Teknik Pengumpulan Data
Bahan yang
digunakan pada praktikum ini disediakan oleh setiap kelompok prakikan.
Teknik Analisis Data
Teknik
analisis data yang digunakan pada praktikum ini yaitu teknik pengamatan. Telur yang telah ada dipecahkan dan
dimasukkan ke dalam petridisk, kemudian digambarkan dan diberi pengamatan.
Hasil
dan Pembahasan
Telur
adalah zigot yang dihasilkan melalui fertilisasi sel telur dan berfungsi
memelihara dan menjaga embrio. Berdasarkan
banyaknya vitelus, telur dikelompokkan menjadi empat yaitu alechital merupakan
telur yang hampir tidak ada vitelus terdapat pada manusia dan nematoda,
oligilechital merupakan telur yang memiliki jumlah vitelus yang sedikit
terdapat pada ikan, polilechital telur yang mempunyai vitelus yang banyak
dengan besarnya ± 3 mm, dan megalechital merupakan telur yang memiliki paling
banyak vitelus terdapat pada reptil dan aves.
Sedangkan berdasarkan penyebarannya vitelus dibedakan
menjadi tiga yaitu isolechital yaitu vitelusnya menyebar rata pada semua
bagiannya terdapat pada echinodermata, telolechital yaitu vitelusnya menyebar
pada salah satu ujung telur terdapat pada amphibi, dan sentrolechital yaitu
vitelusnya berada pada bagian tengah inti sedangkan sitoplasma berada di tepi
terdapat pada insekta.
Praktikum yang telah dilakukan meneliti tipe telur pada ayam buras memiliki ukuran lebih besar daripada
telur puyuh. Namun pada telur puyuh terdapat bercak hitam pada cangkangnya.
Sedangkan telur keong mas memiliki ukuran paling kecil dan berwarna merah muda.
Setiap bagian-bagian dari telur-telur tersebut dapat diketahu fungsinya
yaitu cangkang telur berfungsi sebagai pelindung utama telur dan memiliki
rongga udara/pori-pori yang berfungsi untuk keluar masuknya oksigen bagi telur
tersebut. Yolk berfungsi sebagai cadangan makanan bagi embrio. Albumin
berfungsi sebagai pelindung embrio dari goncangan dan sebagai cadangan makanan
dan air. Sedangkan kalaza berfungsi untuk menahan kuning telur agar tetap pada
tempatnya dan menjaga embrio agar tetap berada dibagian atas kuning telur.
Pada ayam buras telur bagian luarnya terdapat
cangkang telur, kutup vegetal, dan kutup animal. Sedangkan pada bagian dalam
telur terdapat albumin, yolk, khalaza, dan blastomer. Penyebaran
yolk pada telur ayam yaitu dikelompokkan menjadi tipe telolechital dan jumlah
yolk nya dikelompokkan menjadi tipe megalechital. Dapat dilihat pada gambar 1
di bawah ini.
Gambar 1.1 Telur ayam buras tampak luar
Sumber : Pribadi
Gambar 1.2 Telur ayam buras tampak dalam
Sumber : Pribadi
Pada telur puyuh bagian luarnya terdapat cangkang
telur, kutup vegetal, dan kutup animal. Terdapat bercak-bercak hitam pada
cangkang telur puyuh diakibatkan oleh pigmen dan juga dipengaruhi oleh kondisi
lingkungan tempat telur tersebut menatas. Telurnya tidak memiliki keratin
(telurnya bersifat elastis). Sedangkan pada bagian dalam telur terdapat
albumin, yolk, khalaza, dan blastomere. Penyebaran
yolk pada telur ayam yaitu dikelompokkan menjadi tipe telolechital dan jumlah
yolk nya dikelompokkan menjadi tipe megalechital. Dapat dilihat pada gambar 2
dibawah ini.
Gambar 2.1 Telur puyuh tampak luar
Sumber : Pribadi
Gambar 2.2 Telur puyuh tampak dalam
Sumber : Pribadi
Pada telur
keong mas bagian
luarnya terdapat cangkang telur, kutup vegetal, dan kutup animal.
Memiliki telur yang berukuran paling kecil dan memiliki warna merah muda dan
berkoloni. Penyebaran yolk pada telur ayam yaitu dikelompokkan menjadi tipe
isolechital dan jumlah yolk nya dikelompokkan menjadi tipe megalechital. Dapat
dilihat pada gambar 3 dibawah ini.
Gambar
3. Telur keong mas
Sumber : Pribadi
Simpulan dan saran
Simpulan
Berdasarkan banyaknya vitelus, telur dikelompokkan menjadi empat yaitu
alechital, oligilechital, polilechital, dan megalechital. Sedangkan berdasarkan
penyebarannya vitelus dibedakan menjadi tiga yaitu isolechital, telolechital,
dan sentrolechital. Pada telur ayam penyebaran
yolk dikelompokkan menjadi tipe telolechital dan jumlah yolk nya tipe
megalechital. Pada telur puyuh penyebaran yolk dikelompokkan menjadi tipe
telolechital dan jumlah yolk nya tipe megalechital. Dan telur keong mas
penyebaran yolk dikelompokkan menjadi tipe isolechital dan jumlah yolk nya tipe
megalechital.
Saran
Diharapkan
dengan praktikum ini mahasiswa mengetahui tipe-tipe
telur dan juga
bagian-bagiannya.
Daftar
Pustaka
Campbell.
(2008). Biologi jilid III. Jakarta:
Erlangga.
Saty,
Laras., Praseno, Koen., Kasiyati. (2014). Kadar kolesterol dan β-Karoten Telur
Itik Dari Beberapa Lokasi Budi Daya Itik di Jawa. Buletin Anatomi dan Fisiologi, 22(2), 56-63.
Sjafei,
Djaja Subardja. (2008). Perkembangan Kematangan Gonad dan Tipe Pemijahan Ikan
Selais (Ompok hypophthalamus) Di rawa Banjiran Sungai Kampar Kiri, Riau. Jurnal Iktiologi Indonesia, 8(2): 93-100.
Sjarkawi,
J. A. (2011). Uji Efektivitas Penggunaan Air Rendaman Daun Kering (Artocarpus
heterophyllus, Nephelium lappaceum)
dan Kuning Telur (vitellus) Terhadap Jumlah Telur Aedes sp. yang Terperangkap.
JKL, 1(1), 39-48.
Suprijatna,
E. (2006). Pengaruh Protein Ransum Saat Periode Pertumbuhan Terhadap Performans
Produksi Telur Saat Periode Produksi Pada Ayam Ras Petelur Tipe Medium. Jurnal Indon. Trop. Anim. Agric, 30(2),
119-126.
Komentar
Posting Komentar